Kamis, 10 Desember 2009

Mengungsi

Mengungsi
(sebuah fragmen enam menitan tatkala bencana lahar bromo meletus)
Diperankan oleh teater karang taruna jetak II mendapat juara umum pada bulan bakti lkmd delapan puluh delapan februari dua tujuh.

• “api masih berkobar, adikku...!”
• “lihatlah...bara; semakin luas. Pijar-pijar itu segera menyulut kita.”
+ (merangah, galau,membisu, wajah menyusut)
• “... tidak cukup semua ini diatasi dengan mematung, kita harus segera berbuat...berbuat, adikku ?!”
+ “ biarkan bromo mengamuk bermandikan darah. Aku terlanjur basah dalam lautan
Merah ...Ayah, mengapa kauharus mati di situ. Ayah...huk...huk......huk....” (diikuti
Suasana kesedihan dan duka mencekam)
# “kalian bagaimana ? jangan cengeng ! Sadarlah, waktu telah melangkah...kita mesti Mengejarnya sekarang juga !”
• + “Sekarang ??? (tergugah) ; “tapi bukankah kerabatku masih ada di belakang ?”
# “tidak ...! Justru kita yang terbelakang, sedang mereka telah sampai di sana” (muka Mendongak, mengawang). “Menjadi pahlawan !”
• + “Pahlawan ...???” (mata saling bertemu seakan tersadar).
• “Adikku, cepat lari !”
+ “Ya.., Lari mBak !”
# “Mengungsi” (Gumamnya sambil berlalu.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar