Mengungsi
(sebuah fragmen enam menitan tatkala bencana lahar bromo meletus)Diperankan oleh teater karang taruna jetak II mendapat juara umum pada bulan bakti lkmd delapan puluh delapan februari dua tujuh.
• “api masih berkobar, adikku...!”
• “lihatlah...bara; semakin luas. Pijar-pijar itu segera menyulut kita.”
+ (merangah, galau,membisu, wajah menyusut)
• “... tidak cukup semua ini diatasi dengan mematung, kita harus segera berbuat...berbuat, adikku ?!”
+ “ biarkan bromo mengamuk bermandikan darah. Aku terlanjur basah dalam lautan
Merah ...Ayah, mengapa kauharus mati di situ. Ayah...huk...huk......huk....” (diikuti
Suasana kesedihan dan duka mencekam)
# “kalian bagaimana ? jangan cengeng ! Sadarlah, waktu telah melangkah...kita mesti Mengejarnya sekarang juga !”
• + “Sekarang ??? (tergugah) ; “tapi bukankah kerabatku masih ada di belakang ?”
# “tidak ...! Justru kita yang terbelakang, sedang mereka telah sampai di sana” (muka Mendongak, mengawang). “Menjadi pahlawan !”
• + “Pahlawan ...???” (mata saling bertemu seakan tersadar).
• “Adikku, cepat lari !”
+ “Ya.., Lari mBak !”
# “Mengungsi” (Gumamnya sambil berlalu.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar